Setiap kali berbicara tentang fotografi dan kamera, kata-kata aperture serta depth of field akan sering sekali keluar. Nah dalam artikel ini belfot akan mencoba membantu anda memahami aperture dan depth of field sehingga cukup jelas bagi pemula.
Memahami Aperture
Definisi aperture adalah ukuran
seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto.
Saat kita memencet tombol shutter,
lubang di depan sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang
menentukan seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka,
makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.
Aperture atau bukaan dinyatakan
dalam satuan f-stop. Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa
fotografi yang lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti diungkap
diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang
didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang
ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya,
semakin besar angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.
Jadi dalam kenyataannya, setting
aperture f/2.8 berarti bukaan yang jauh lebih besar dibandingkaan setting f/22
misalnya (anda akan sering menemukan istilah fully open jika mendengar
obrolan fotografer). Jadi bukaan lebar berarti makin kecil angka f-nya dan
bukaan sempit berarti makin besar angka f-nya.
Memahami Depth of Field
Depth of field – DOF, adalah ukuran
seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti
sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek
terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow)
berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara
sisanya akan blur/ tidak fokus.
Untuk mendapatkan DOF yang lebar
gunakan setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin
luas jarak fokus) – lihat contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat DOF yang
sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8 – lihat contoh foto
dibawah.
Konsep Depth of Field ini akan
banyak berguna terutama dalam fotografi portrait dan fotografi makro, namun
sebenarnya semua spesialisasi akan membutuhkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar