Kebun binatang adalah salah satu
tempat favorit penggemar fotografi, mungkin karena kebanyakan dari kita
menyukai hewan sebagai obyek foto namun merasa berat dan repot kalau harus
benar-benar ke hutan, maka kebun binatang adalah jalan tengahnya. Kalau anda
belum pernah menjajal kemampuan fotografi anda di kebun binatang, maka memotret
di kebun binatang wajib dicoba.
Oke, sebelum anda benar-benar
berangkat terlebih dahulu, kita akan membahas beberapa tips memotret di kebun
binatang supaya hasil foto anda nanti bagus, silahkan:
Apa
Yang perlu Anda Masukkan Ke Tas Kamera?
Peralatan yang saya rekomendasikan
untuk dibawa adalah kombinasi kamera SLR + lensa medium tele diatas 85 mm atau kamera saku Super Zoom dengan zoom optik 10-12 kali , kalau anda memiliki lensa makro bolehlah dibawa serta.
Lensa sepanjang ini diperlukan
karena kebanyakan hewan dikebun binatang ditempatkan dalam jarak yang agak jauh
dari pengunjung, bahkan seringkali ditambahi pagar kawat diantaranya. Lensa
medium tele/ super zoom bisa mengatasi kondisi ini. Namun kalau anda hanya
memiliki lensa pendek, jangan berkecil hati, anda tetap bisa menggunakannya
untuk memotret atraksi hewan, hewan jinak yang dibiarkan berkeliaran atau
bahkan suasana di kebun binatang itu sendiri.
Arahkan
Fokus Pada Mata
Seperti kata pepatah, mata adalah
jendela jiwa, maka untuk menangkap jiwa “kebinatangan” mereka secara jernih,
fokuskan jepretan anda pada mata si hewan. Kalau anda sukses menangkap tatapan
khas seekor hewan, foto anda akan berasa lebih dalam dan memiliki sentuhan
Teroboslah
Pagar Kawat Itu
He he… tentu saja kata-kata diatas
hanya kiasan (saya sih cuma sayang kameranya kalau anda sampai diterkam si
maung). Maksud saya sebenarnya, jangan biarkan pagar kawat itu muncul di hasil
foto anda nantinya. Trik menghilangkan kawat supaya tidak tampak di foto adalah
begini:
- Gunakan aperture priority (atau manual)
- Set aperture sebesar-besarnya (pahami lagi konsep aperture)
- Atur zoom (focal length) di posisi maksimal
- Tempelkan lensa anda di pagar serapat-rapatnya
- Lalu atur fokus agar jatuh di hewan (terutama matanya)
- Jepret
Dalam kasus anda menggunakan kamera
tanpa tersedia mode manual (aperture priority), gunakan mode portrait.
Cara diatas pada intinya adalah
untuk mengatur Depth of Field
sedangkal-dangkalnya (shallow), sehingga saat anda menjatuhkan fokus pada hewan
maka pagar kawat menjadi sangat kabur seolah-olah hilang.
Seorang kawan punya trik lebih hebat
dalam mengatasi pagar kawat, “Cari pagar kawat yang agak sobek, biasanya kebun
binatang di Indonesia perawatannya agak kurang, sehingga keumngkinan besar anda
bisa menemukan lobang yang cukup agar lensa bisa masuk sedikit.” Nah itu kata
kawan saya bukan saya sendiri.
Tunggu
Momen Ketika Hewan Berinteraksi/Beraksi
Memotret hewan yang sedang dalam
posisi diam itu sudah biasa, namun memotret hewan yang sedang berinteraksi atau
beraksi, itu baru beda. Interaksi disini bisa jadi interaksi hewan dengan
sesama hewan, dengan pengunjung (atau pawang) atau bahkan dengan lingkungannya
(misal bermain-main dengan ranting atau air). Beraksi bisa jadi hewan yang
sedang mengaum, berlari atau bermain.
Kalau anda amati para juara lomba
foto satwa, anda akan menemukan sebagian besar foto yang menang adalah foto
yang menunjukkan hewan yang sedang berinteraksi. Kuncinya adalah kesabaran
anda, karena momen seperti ini tidak bisa diatur.
Tips
Untuk Hewan Hiperaktif
Dalam beberapa kasus anda akan
menghadapi hewan yang gerakannya amat cepat seperti burung. Dalam kondisi seperti
ini, atur setelan ISO di auto ISO, gunakan continous mode
(burst) dan set shutter speed
yang cukup tinggi (diatas 2 kali panjang fokal) serta atur aperture
selebar-lebarnya agar foto anda tetap tajam.
Jadilah
Selektif
Memotret di kebun binatang dengan
pilihan hewan yang banyak dan beraneka ragam menuntut kita harus selektif dan
tertata, jangan memaksakan diri ingin memotret semuanya. Cari tahu daftar hewan
yang ada dan lebih baik lagi kalau anda bisa mengetahui lokasi hewan tersebut
sebelumnya. Dengan begitu anda bisa memilih urutan hewan mana saja yang ingin
anda foto. Pilih sasaran anda dan usahakan tetap disitu sampai anda
menghasilkan paling tidak beberapa jepretan yang dirasa memenuhi standar anda.
Jangan tergesa-gesa, anda tidak sedang diburu tenggat waktu bukan?
Lihat
Kondisi Cahaya
Saat anda memotret hewan dialam
terbuka, anda membutuhkan cahaya yang cukup, namun juga tidak berlebihan.
Datanglah pagi-pagi karena saat pagi cahaya yang ada cukup namun tidak
berlebihan. Cahaya di siang bolong kurang mendukung untuk pemotretan karena
terlalu kuat, sifatnya datar dan keras sehingga foto akan memiliki banyak
bayangan gelap dan terlalu kontras. Anda bisa mulai memotret lagi saat mulai
mendekati sore hari.
Namun kalau kebun binatang yang
dikunjungi cukup rimbun, maka anda beruntung karena bisa terlindung dari sinar
matahari siang hari yang berlebihan. Saat diang datang, carilah lokasi yang
cukup rimbun dan potretlah di area yang ada dibalik bayangan pohon.
Jangan
Lupakan Obyek Lain
Meskipun anda pergi ke kebun
binatang dan meniatkan diri memotret hewan, jangan lupakan obyek lain selain
itu. Perhatikan juga ekspresi pengunjung saat melihat hewan-hewan tersebut,
seringkali ekspresi mereka juga cukup menarik untuk diabadikan dalam foto anda.
Seringkali pihak kebun binatang juga mengadakan berbagai atraksi menarik untuk
menyedot pengunjung, cari tahu apa saja atraksi yang tersedia, siapa tahu anda
bisa menemukan obyek menarik disitu.